Motivasi dapat didefinisikan dari sisi perilaku yang ditampilkan seseorang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih besar dari pada yang tidak . namun, definisi ni merupakakn relatif dan hanya memberikan sedikit penjelasan pada kita. sebuah definisi yang lebih deskriptif numun kurang substantive mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need), dalam termitologi kami, berate suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik.
Suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi menciptakan ketegangan, sehingga merangsang dorongan dalam diri individu. Dorongan-dorongan ini menghasilkan suatu pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan yang jika tercapai akan memuaskan kebutuhan dan menyebabkankan penurunan penegangan.
Teori motivasi awal
Dekade 1950_an adalah periode puncak dalam mengembangkan konsep-konsep motivasi.tiga teori khusus jka diformulasikan selama perode ini, yang walaupun sekarang sangat kejam dalam validitasnya dipertanyakan, mungkinmasih merupakan penjelasan-penjelasan yang terkenal mengenai motivasi karyawan: teori hierarki kebutuhan, teori X dan teori Y, dan teori motivasi higienis. Sejak itulah dikembangkan penjelasan-penjelasan yang lebih validtentang motivasi,namun anda harus mengetahui teori-teori awal ini paling tidak untuk dua alasan: (1) Teori-teori tersebut merupakan landasan dari teori-teori kontemporer,dan (2) para menaejer praktisi secara teratur menggunakan teori-teori ini dan terminologi-terminologinya dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori hierarki kebutuhan
Pendekan terkenal yang telah di terima secara luas berkaitan dengan motivasi adalah teori hierarki kebutuhan Abraham maslow. Maslow membuat hipotesis bahwa dalam diri setiap manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan. Yaitu:
1. Kebutuhan fisik: meliputi lapar,haus, tempat bernaung, seks, kebutuhan-kebutuhan tubuh lainnya.
2. Kebutuhan rasa aman: meliputi keamanan dan perlindungan dari bahaya isik dan emosi.
3. Kebutuhan sosial: Meliputi kasih saying, ras memiliki, penerimaan dan persahabatan.
4. Kebutuhan penghargaan: meliputi faktor-faktor internal sepertiharga diri, otonomi dan prestasi,serta faktor-faktor eksternal seperti status pengakuan dan perhatian.
5. Kebutuhan aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi apa yang mampu dia lakukan; meliputi pertumbuhan, pencapain potensi diri dan pemenuhan kebutuhan diri sendiri.
Teori kebutuhan maslow telah menerima pengakuan yang luas, terutama dikalanganang
manejer praktisi. Teori ini dapat diterima karena logis dan sederhana sehingga dapat dipahami secara intuitif. Namun saying sekali, penelitian secara umum tidak menyetujui teori tersebut.Contohnya, hanya sedikit dukungan ditemukan atas teori tersebut yang memprediksikan bahwa struktur kebutuhan diorganisasikan sejalan dengan dimensi yang diajukan oleh maslow atau prediksi bahwa kepuasn mendasar dari suatu kebutuhan tertentu, mendorong untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.